“Ringgo Radetyo, S.T., M.Eng.: Progres 99%, Penanganan Cepat, Perkuat Mitigasi Bencana: Alat Berat Siaga di Setiap 50 Km”

Advertisement

Iwo Indonesia

Iwo Indonesia

“Ringgo Radetyo, S.T., M.Eng.: Progres 99%, Penanganan Cepat, Perkuat Mitigasi Bencana: Alat Berat Siaga di Setiap 50 Km”

Senin, 08 Desember 2025

Kilas-Info.com Manado, 08 Desember 2025 — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sulawesi Utara menyampaikan rangkuman capaian kinerja hingga akhir tahun 2025, mencakup progres pembangunan fisik, penanganan titik rawan, kesiapan infrastruktur menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), hingga rencana kerja 2026.

Capaian Fisik dan Serapan Anggaran 2025

Hingga akhir Desember 2025, progres pembangunan dan peningkatan jalan nasional di Sulawesi Utara telah mencapai 99% secara fisik maupun untuk serapan keuangan.
PJN Wilayah I menegaskan bahwa sebagian besar target tahunan dapat dipenuhi, meskipun masih terdapat beberapa pekerjaan yang membutuhkan penyelesaian lanjutan.

“Kami menghadapi tantangan cuaca ekstrem serta keterlambatan pasokan material pada beberapa paket, namun pekerjaan strategis tetap berjalan optimal,” ujar Kepala PJN Wilayah I. Ringgo Radetyo. ST,.MEng. 

Pada level paket besar, serapan anggaran tersebar merata, dengan prioritas pada peningkatan kapasitas jalan, penanganan titik rawan, dan pemeliharaan rutin berkelanjutan.

 Penanganan Titik Rawan Longsor dan Banjir

PJN Wilayah I melaporkan perkembangan signifikan dalam penanganan titik rawan, terutama pada ruas utama seperti Jalan Tanggari – Tomohon,  Manado–Bitung,  Manado–Tanah Wangko–Amurang – Tumpaan – Poigar – Sinisir.

Dari total titik rawan yang diidentifikasi tahun ini, ada puluhan titik telah ditangani secara permanen, sementara beberapa titik masih diberlakukan penanganan darurat sembari menunggu kondisi konstruksi yang lebih stabil.

“Dengan penguatan tebing dan peningkatan kapasitas drainase, risiko bencana pada jalur nasional terus menurun,” jelas Ringgo. 
Penanganan Titik Rawan dan Kesiapsiagaan Alat Berat

Selama 2025, PJN menyelesaikan puluhan  titik rawan secara permanen, sementara beberapa titik lainnya masih dalam penanganan darurat.

Untuk memperkuat mitigasi bencana, PJN Wilayah I telah menempatkan alat berat dan perlengkapan penanganan cepat di lokasi-lokasi strategis. Penempatannya mengikuti skema:
 Kesiapan Alat dalam Radius Maksimal 1 Jam. Jika masyarakat atau petugas melaporkan kejadian seperti longsor, banjir, atau hambatan jalan lainnya, alat berat terdekat dapat bergerak dalam waktu maksimal 1 jam dari titik laporan.
 Pos Alat Berat di Tiap Radius ±50 Km. Selain itu, PJN menyiapkan unit alat berat pada setiap radius 50 km di sepanjang ruas nasional dengan tingkat kerawanan tinggi, sehingga mobilisasi penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih terukur.

“Kami ingin memastikan bahwa ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, respons di lapangan bisa dilakukan tanpa menunggu lama,” tegas Ringgo Radityo.

PJN juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan bila menemukan kerusakan atau potensi bahaya di jalan nasional. Laporan masyarakat sangat membantu mempercepat respons tim lapangan.

 Kesiapan Infrastruktur Menghadapi Nataru 2025

Dalam rangka mendukung kelancaran arus Natal dan Tahun Baru, PJN Wilayah I telah melakukan:

Pemeliharaan rutin intensif di ruas padat lalu lintas

Penambalan lubang harian pada titik prioritas

Pembersihan dan normalisasi drainase

Pembentukan Posko Siaga Jalan Nasional

Seluruh ruas utama dilaporkan dalam kondisi layak dan aman untuk dilalui kendaraan pada puncak arus libur akhir tahun.

Peningkatan Kualitas Konstruksi

Untuk menjamin mutu pekerjaan, PJN menerapkan pengawasan kualitas berlapis, mulai dari pengujian material, audit lapangan, hingga monitoring berbasis digital.

Beberapa inovasi material dan metode konstruksi yang diterapkan tahun ini meliputi:

Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) untuk efisiensi dan keberlanjutan

Cement Treated Base (CTB) pada segmen dengan daya dukung tanah rendah

Metode recycling asphalt untuk menekan biaya pemeliharaan jangka panjang

Penerapan teknologi tersebut terbukti meningkatkan daya tahan struktur jalan dan mengurangi kebutuhan perbaikan berulang.

 Adaptasi Infrastruktur terhadap Dampak Perubahan Iklim

Sebagai respons terhadap intensitas hujan yang meningkat, PJN Wilayah I memperkuat strategi adaptasi perubahan iklim melalui:

Pembangunan drainase besar pada segmen rawan genangan

Stabilisasi lereng dengan dinding penahan dan bronjong

Pemetaan ulang daerah risiko tinggi, yang saat ini sudah mencapai 99% dari target wilayah

“Adaptasi ini penting untuk memastikan layanan jalan nasional tetap andal sepanjang tahun,” ungkap Ringgo. 

Respons Cepat terhadap Kerusakan dan Aduan Masyarakat

PJN Wilayah I mencatat peningkatan kecepatan respons terhadap laporan masyarakat. Rata-rata waktu penanganan kini berada pada kisaran
24–48 jam, tergantung tingkat kerusakan dan kondisi lokasi.

Selain itu, telah tersedia platform digital untuk aduan masyarakat melalui:

Aplikasi layanan jalan nasional

Hotline dan kanal media sosial resmi


Langkah ini bertujuan memperkuat komunikasi dua arah dan memastikan masalah di lapangan tertangani cepat.

 Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait

Selama 2025, PJN Wilayah I melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi/Kabupaten, BPJN, serta lembaga terkait – khususnya dalam:

Penanganan darurat bencana

Sinkronisasi program pembangunan jalan daerah dan nasional.

Sinergi tersebut mempercepat penyelesaian ruas prioritas di wilayah Sulawesi Utara.

Meningkatnya aksesibilitas wisatawan

Menguatnya arus logistik daerah pesisir

Tumbuhnya sentra ekonomi baru di sekitar jalur nasional

“Perbaikan akses jalan terbukti mendorong ekonomi lokal lebih cepat,” 

Inovasi Keselamatan Jalan

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, PJN Wilayah I melakukan pembaruan fasilitas keselamatan, termasuk:

Pemasangan rambu baru dan rambu reflektif

Penggantian guardrail pada titik rawan

Pengecatan ulang marka jalan hot-thermoplastic

Pemasangan PJU solar di ruas gelap

Setelah perbaikan fasilitas keselamatan, beberapa ruas menunjukkan penurunan insiden kecelakaan ringan.

 Evaluasi Tantangan 2025 dan Rencana Program 2026

Sepanjang 2025, beberapa tantangan utama yang dihadapi PJN meliputi:

Cuaca ekstrem yang mengganggu jadwal konstruksi

Keterbatasan material pada beberapa lokasi produksi

Kerusakan akibat bencana alam

Proses lahan yang memerlukan waktu lebih panjang


Untuk 2026, PJN Wilayah I menyiapkan prioritas program, antara lain:

Peningkatan layanan jalan nasional menuju standar lebih tinggi

Penguatan struktur jembatan dan penahan tebing

Penyelesaian titik rawan tersisa dengan penanganan permanen

Optimalisasi transformasi digital dalam pemeliharaan jalan

PJN Wilayah I menyampaikan bahwa seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan infrastruktur jalan nasional di Sulawesi Utara tetap andal, aman, dan mampu mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah.

INGRID F RUMETOR