Kilas-Info.com Minahasa Utara–Timsus “Satya” Polres Minut Bongkar Sindikat Curanmor & Pencuri Tabung Gas yang Beroperasi Lintas Kabupaten/Kota.
Dalam operasi senyap yang digelar berlapis, Timsus “Satya” Polres Minahasa Utara (Minut) kembali menunjukkan taringnya. Tim khusus yang dikenal cepat, tegas, dan minim kompromi ini berhasil membongkar jaringan pencurian sepeda motor dan tabung gas yang selama berbulan-bulan menghantui masyarakat di berbagai wilayah Sulawesi Utara. Pengungkapan besar ini dilakukan pada Selasa (25/11/2025), hanya sehari setelah laporan awal diterima polisi.
Operasi dimulai dari informasi warga pada Senin (24/11/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. Informasi tersebut menjadi pemantik dari rangkaian penyelidikan yang bergerak cepat di bawah komando Kabag Ops Polres Minut AKP Patrisius Muris Pandenaa, S.H., serta langsung dieksekusi di lapangan oleh Katim “Satya” Aipda Bobby Lakaoni bersama para personel yang dikenal memiliki reputasi kerja yang agresif dan efektif. Semua langkah ini berjalan sesuai arahan Kapolres Minut, AKBP Auliya Rifqie A. Djabar, S.I.K., M.Si., yang menekankan pentingnya respons cepat terhadap kejahatan jalanan.
Kasat Reskrim Polres Minut, IPTU Lega Ikhwan Herbayu, S.Tr.K., M.H., menjelaskan bahwa tim tidak membutuhkan waktu lama untuk memetakan pola kejahatan para pelaku. Dalam tempo kurang dari 24 jam, titik-titik keberadaan para terduga pelaku berhasil dilacak.
“Profiling dilakukan segera setelah informasi masuk. Pergerakan mereka cukup jelas, dan pola aksinya menunjukkan bahwa kelompok ini sudah lama beroperasi,” ungkap IPTU Lega.
Hasilnya, enam terduga pelaku berhasil diringkus di dua lokasi berbeda. Tiga orang—ML alias Ayo (43), AT (16), dan YM alias Kiel (16)—diamankan di Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Manado. Sementara tiga lainnya—AJ alias Kumet (14), KW alias Ipel (17), serta JS (16)—diringkus di perumahan Griya III, Desa Mapanget, Kecamatan Talawaan, Minut.
Meski sebagian besar berusia muda, para pelaku disebut bertindak dengan rapi dan berpola. Dalam pemeriksaan, mereka mengakui telah melakukan berbagai aksi pencurian lintas wilayah mulai dari Minut, Manado, Bitung, hingga daerah sekitarnya. Catatannya tidak main-main: sekitar 11 unit sepeda motor raib, dan 153 tabung gas hilang dari berbagai tempat.
Tim kepolisian juga menemukan fakta lain yang mengkhawatirkan: kelompok ini turut mengincar barang-barang kecil bernilai ekonomi seperti mesin gerinda serta menyimpan sejumlah senjata tajam berupa tiga tombak dan satu badik. Informasi sementara menyebutkan bahwa para pelaku menggunakan mobil untuk memetakan lokasi yang dianggap aman sebelum melancarkan aksi.
Yang makin mengejutkan, salah satu pelaku, ML alias Ayo, adalah sosok yang cukup dikenal karena rekam jejak kriminalnya. Residivis ini beberapa kali viral lantaran serangkaian aksi kejahatannya yang sulit terungkap sebelumnya. Penangkapannya kali ini disebut sebagai “poin penting” dalam menekan kejahatan jalanan di beberapa wilayah Sulut.
Lima dari enam pelaku tercatat masih berstatus anak di bawah umur, membuka babak baru bagi pihak kepolisian dalam menangani kejahatan terorganisir yang melibatkan remaja, sebuah tantangan yang semakin sering muncul dalam lanskap kriminal saat ini.
Sejumlah barang bukti pencurian—baik kendaraan, tabung gas, maupun hasil curanik lainnya—telah diamankan. Sebagian barang bukti lain masih dalam proses pencarian dan koordinasi bersama Polresta Manado serta Polresta Bitung.
Seluruh pelaku kini diserahkan ke Sat Reskrim Polres Minut dan Polsek Dimembe untuk diproses lebih lanjut. Kapolres Minut AKBP Auliya Rifqie A. Djabar memberikan apresiasi penuh kepada Timsus “Satya” atas kerja cepat dan presisinya.
“Ini bukti bahwa kami tidak tinggal diam. Kejahatan jalanan yang meresahkan masyarakat akan terus kami kejar dan tindak hingga tuntas,” tegasnya.
Pengungkapan sindikat ini menjadi sinyal kuat bahwa Polres Minut tidak memberi ruang sedikit pun bagi pelaku kriminal yang mencoba mengacaukan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
